Kegiatan yang ada pada Sanggar Tari Mey Dance
Kegiatan seni dan budaya di Sanggar Tari Mey Dance memiliki beberapa jenis diantaranya pembelajaran kesenian. Diantaranya adalah budaya khas karawang yaitu Tari jaipong, dan ada juga Tari modern yg biasa dikenal dengan sebutan Dance. Sanggar ini tidak menutup kemungkinan pada kegiatan seni budaya yang bersifat kontemporer saja.
Mengingat minat warga usia remaja memiliki antusias terhadap budaya asing. Keterbukaan dan regenerasi pengurus dan anggota menjadi cara kami untuk terus melangsungkan tongkat estafet pemerhati, pengembang bahkan pelestari budaya Sanggar Tari Mey Dance.
Macam-macam tarian yang ada di Sanggar Tari Mey Dance
Ada 2 jenis tarian, yaitu tari tradisional dengan tari modern. Tari tradisional sendiri yaitu tari Jaipong khas karawang dan tari modern itu sendiri yg biasa dikenal dengan sebutan Dance. Tetapi di sanggar ini, yang lebih cenderung di utamakan ialah tari jaipong, kenapa? Karena dariawal beliau lebih suka dengan tarian tradisional 'tari jaipong', dan beliau pun sudah menekuni tarian tersebut sudah lama, sejak beliau masih duduk dibangku sekolah dasar, maka dari itu sanggar tersebut lebih mengutamakan tari tradisional yaitu tari jaipong. Selain karena beliau suka terhadap tari tradisional beliau pun mempunyai alasan lain terhadap pertanyaan tersebut, yaitu karena yang berbau dari asli Indonesia itu ( tradisional ) harus di kembangkan supaya anak cucu kita tau dan kenal dengan budaya nya dan agar tidak punah begitu saja.
Tari Mey Dance Memiliki 2 Jenis Tarian Yaitu Tradisional dan Modern, Perbedaan Tari Tradisional dan Modern Menurut Sanggar Tari Mey Dance
Tari Modern adalah suatu perkembangan nyata dari seni tarian di dunia, yang mengalami serangkaian perubahan dan peralihan fungsi pada hampir semua aspek elemen didalamnya.
Perbedaan Tari Tradisional dengan Modern menyangkut segala unsur inti dari masing-masing, mulai dari gerakan, kostum, musik hingga pemaknaan yang dibawakan. Selain itu, tujuan umum dari tarian masa kini ini hanya sebatas hiburan dan mencari popularitas semata dengan skill melalui dimiliki penari.
Sejarah Tari Modern atau yang seringkali disebut dengan Modern Dance.
Sejarah tari Modern sebenarnya baru dimulai sejak awal abad ke-20, dalam artian masih sangat baru namun perkembangannya cukup pesat. Bahkan hingga kini, di daerah pelosok-pelosok sekalipun sudah tidak asing dengan seni tari baru ini.
Beberapa jenis tari modern tersebut yang sangat populer di dunia, diantaranya adalah Robot Dance, Break Dance, Popping, Locking, Hip-Hop, Ballroom Dance, Shuffle Dance.
Pada dasarnya, Tari Modern merupakan pengkombinasian antara emosi atau rasa, tidak memiliki patokan gerak alias mengandung kebebasan dalam pola gerakannya, bebas disini juga diartikan lepas dari unsur-unsur tradisi.
Pada tahun 1891, seorang penari bernama Loie Fuller mulai melakukan uji coba dengan mengembangkan pola gerakan alam dan improvisasi teknik, yang digunakan dalam hubungannya dengan pencahayaan revolusioner peralatan, serta kostum transparansi dengan sutra.
Beranjak ke tahun 1903, teknik tari mulai dikemukakan oleh Isadora Duncan, yang dipengaruhi oleh filsafat Friedrich Nietzsche, serta keyakinan terhadap tarian Yunani Kuno yang diprediksi akan menjadi pelopor tarian di masa depan.
Filsafat tersebut dikembangkan olehnya dengan konsep alam dan spiritual, kemudian mengedepankan anjuran untuk menerima tari murni sebagai seni tinggi, karena dia meyakini di masa depan bahwa, filsafat yang dikembangkannya akan bernilai tinggi.
Memasuki tahun 1905, Ruth St Denis mendapatkan pengaruh dari aktor Sarah Bernhardt dan Jepang Sadha penari Yacco, mulai mengembangkan terjemahan nya kebudayaan dan mitologi India.
Beberapa pertunjukkan yang dilakukan sontak menjadolam pengembangan ini langsung populer serta diminati, dan ia mengunjungi sementara secara ekstensif meneliti budaya dan seni Oriental.
Pada tahun 1915, Ruth St Denis Dorthy bersama suaminya (Ted Shawn) mendirikan sekolah tari Denishawn. Mereka berdua berbagi tanggung jawab, St Denis bagian karya kreatif, sedangkan suaminua Shawn bertanggung jawab untuk mengajar teknik dan komposisi.
Sedangkan Martha Graham, Doris Humphrey, dan Charles Weidman dan semua murid di sekolah tersebut menjadi anggota perusahaan dansa kala itu.
Di tahun 1923, Graham bekerja sebagai artis solo di Greenwich Village Follies. Tahun 1928, Humphrey dan Weidman meninggalkan Denishawn untuk mendirikan sekolah mereka sendiri bernama Humphrey-Weidman.
Pada tahun 1933, Shawn dan beberapa teman laki-laki lainnya mendirikan kelompok tari Ted Shawn and His Men, yang bermarkas di Peternakan Jacob’s Pillow, wilayah Lee, Massachusetts.